Hallo.....Enno kembali!!
Kali ini saya akan berbagi pengetahuan tentang makanan tradisional dari Sulawesi Selatan, khususnya pangkep.
Nah, di postingan ini saya akan menjelaskan tentang salah satu makanan khas dari kecamatan Segeri, yaitu, DANGE!!!!
Pasti ada yang penasaran, apa itu dage??? rasanya gimana??? bentuknya kayak apa???? Apa hayooo....!!?? Bagi kamu - kamu yang penasaran, kalian bisa liat gambar dange di bawah ini :
Gimana??? Setelah melihat gambar diatas, apakah kalian tertarik membuat dange??
Sebelum kalian tau cara membuat dange, kalian harus tau asal - usul dange. Inilah sejarah singkat tentang dange :
Dange adalah salah satu makanan tradisional dari kabupaten Pangkep, khususnya dari kecamatan Segeri. Semua bahan - bahan pembuatan dange terbuat dari bahan yang alami dan sehat. Jadi, kalian nggak perlu khawatir tentang pengawet ataupun pewarna sintetis (atau sintesis??) yang dapat merusak tubuh kita.
Kebanyakan orang Bugis pastinya mengetahui dange. Selain rasanya yang enak, dange juga termasuk makanan yang sehat. Bagi para penderita diabetes melitus bisa bahagia jika ingin menikmati dange. Kalian tau?? Kadar gula yang terdapat di danget cukup rendah sehingga aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, ingat, dalam jumlah yang WAJAR!!! Dange juga bisa menjadi makanan ringan yang penuh energi yang dapat dikonsumsi ketika melakukan pekerjaan yang berat.
Sejarahnya nih, ketika terjadi pemberontakan Kahar Muzakkar di Sul-Sel, dange menjadi makanan yang wajib ada untuk bertahan hidup selama bertahun - tahun di dalam hutan (benar - benar cetar membahana!!).
Salah satu orang segeri yang pertamakali menjual dange yaitu Puang Haji Bora. Dia menjual dange di toko kecilnya yang bernama "Sabah". Haji Bora menjual dange putih. Dange putih yang dibuat Haji Bora sangat digemari oleh warga segeri karena rasanya yang enak dan memiliki aroma khas yang berasal dari arang dan kayu yang digunakan untuk membuat dange.
Keberhasilan dange putih yang dibuat Haji Bora memotivasi warga lain untuk membuat variasi terbaru dari dange, yaitu dange hitam. Nah, kelebihan dange hitam ini, yaitu, rasanya lebih enak dan tahan lama daripada dange putih. Dari situlah dange mulai berkembang dan menjadi makanan khas dari Segeri.
Yupzzz, itulah sejarah singkat tentang dange :) :)
Ok, setelah mengetahui sejarah dange, kita beralih ke cara pembuatan dange :D :D
Bahan - Bahan :
- gula kelapa
- kelapa parut
- tepung ketan hitam (untuk dange hitam) atau tepung ketan putih (untuk dange putih)
Alat :
- daun pisang
- arang atau kayu bakar
- sendok
- pisau
- sarung tangan
- dapo' (alat pembakaran dari tanah liat)
- cetakan dange (a'dangeng)
Cara membuat :
- iris tipis gula kelapa menggunakan pisau
- campur gula kelapa dengan tepung ketan
- masukkan kelapa parut ke dalam adonan
- panaskan cetakan dange
- masukkan adonan dange ke dalam cetakan dange. (hati -hati, cetakannya panas jadi pakai sarung tangan) :)
- tutup cetakan dengan daun pisang kemudian balikkan.
- tunggu sampai dange-nya matang.
- setelah matang, dange siap dinikmati :) :)
:) :) :) :)
3 komentar:
Dange itu makanan khas Dayak...di borneo dapat dijumpai diseluruh borneo Indonesia, malaysia dan brunei.....mungkin dahulu ada perantau bugis yang pulang dari borneo ...khususnya perantau dari kecamatan di kabupaten pangkep itu yang pmembawa kue Dange dan mulai membuatnya disana...
bisa saja dari awalnya perantau bugis yang memperkenalkan dange di borneo sehingga bisa tersebar luas di borneo.
saya tidak berasal dari pangkep ataupun borneo, tapi saya mempelajari sejarah - sejarah yang ada di pangkep termasuk dange. dan berdasarkan hasil yang saya dapatkan, dange berasal dari kecamatan segeri kab. pangkep.
tapi, jika anda memiliki pendapat lain, saya tidak akan menyalahkannya. saya menghargai komentar anda.
Mohon maaf mbak apakh sy bisa meminta lebih banyak referensi mengeneai ku dange di pangkep?
Posting Komentar