RSS

Transpor Pasif pada Tumbuhan

A.  Judul percobaan     : Transpor Pasif pada Sel Tumbuhan
B.  Hari/ tanggal           : Selasa,  25 Januari 2012
C.  Tujuan percobaan   : Mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan
D.  Landasan teori        :
Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif meliputi osmosis dan difusi.
Osmosis adalah perpindahan pelarut (misalnya air) melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi pelarut yang rendah (hipotonik) menuju konsentrasi pelarut yang tinggi (hipertonik)
Sel – sel tumbuhan memiliki dinding selulosa yang keras dan elastis sehingga dapat membatasi volume sel serta mempertahankan sel agar tidak pecah.
E.   Alat dan bahan       :
·    4 Cawan petri
·    Pisau
·    Spidol
·    Neraca
·    Akuades
·    Larutan gula 10%
·    Irisan apel
·    Irisan kentang

F.   Cara kerja               :
1.      Isi dua cawan petri dengan larutan gula dan dua cawan petri lainnya dengan akuades, kemudian beri tanda pada masing – masing cawan petri tersebut.
2.      Siapkan irisan apel. Ukur dan catat beratnya.
3.      Masukkan dua irisan apel ke dalam cawan petri berisi larutan gula dan dua irisan apel ke dalam akuades.
4.      Siapkan irisan kentang. Ukur dan catat beratnya.
5.      Masukkan dua irisan kentang ke dalam cawan petri yang berisi larutan gula 2 dan dua irisan kentang lainnya ke dalam akuades 2
6.      Diamkan selama tiga jam
7.      Setelah tiga jam, ambil irisan apel dan kentang tersebut dan timbang kembali. Catat perubahan beratnya.

G.  Hasil Pengamatan
Larutan Akuades
Irisan Apel
Sebelum di rendam
Irisan Apel
Setelah di rendam
Irisan kentang
Sebelum di rendam
Irisan kentang
Setelah di rendam
1,55 gr
2,00 gr
1,5 gr
2 gr
2,25 gr
2,95 gr
2 gr
2,3 gr

Larutan Gula 10%
Irisan Apel
Sebelum di rendam
Irisan Apel
Setelah di rendam
Irisan kentang
Sebelum di rendam
Irisan kentang
Setelah di rendam
1,95 gr
1, 96
0,97 gr
0, 98
1,4 gr
1,5
0,95 gr
0, 96

H.  Pembahasan
Perhatikan berat kentang dan apel semula sebelum direndam. Setelah perendaman pada larutan gula 10%, berat kentang dan apel berkurang. Sedangkan perendaman pada aquades, berat kentang dan apel menjadi keras dan beratnya bertambah.
Saat kentang dan apel direndam dalam larutan gula 10% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
Peristiwa ini berakibat pada tiga hal:
  1. Sel-sel kentang dan apel kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang dan apel menjadi empuk dan lembek
  2. Terjadi penurunan berat kentang dan apel akibat perpindahan air dari sel-sel kentang juga apel ke larutan.
  3. Kelunakan kentang dan apel serta pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentang dan apel, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Untuk kentang dan apel yang direndam dalam aquades, peristiwa yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang dan apel, karena sel-sel kentang dan apel hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang dan apel menjadi keras dan beratnya bertambah.
I.     Kesimpulan
Apabila sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan akuades, maka, air dari larutan masuk ke dalam sel tumbuhan yang mengakibatkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid.
Tapi, apabila sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan gula 10%, maka akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan yang mengakibatkan isi sel berkurang.
J.     Daftar pustaka
Buku “Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar